Prof. Syahrin: Alumni UIN Sumut Harus Miliki Karakter ‘Ulul Albab

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara. Prof. Syahrin Harahap, MA meminta agar alumni UIN Sumut menanamkan ciri-ciri orang yang berpendidikan dan mempunya karakter ‘ulul albab.

Permintaan tersebut disampaikan Prof.Syahrin kepada 1847 alumni UIN yang diwisuda Selasa (29/6) di Aula kamopus UIN Sumut Jln Williem Iskandar Pasar V, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Alumnus yang berkarakter ‘Ulul Albâb memiliki sembilan karakter yakni, Berilmu dan memiliki kesungguhan dalam mengembangkannya, Istiqâmah dalam penegakan sikap ilmiah serta konsisten dalam penerapannya, Memiliki visi keseimbangan antara pikir dan zikir, Mampu melakukan pendekatan integral-transdisipliner, Memiliki etos dinamis dan berkarakter pengabdi,”

“Bertaqwa, berwatak prophetic (Kenabian), dan berakhlak mulia, Bersikap wasathiyyah dan memiliki wawasan kebangsaan, Bervisi hadhârî (pengembangan peradaban) dan Berpenampilan happy/contented/sa’âdah (bahagia),” ujar Prof. Syahrin.

Ia juga menyampaikan pada alumni untuk terus menimba ilmu pengetahuan kapanpun dan di manapun, meski telah selesai menyelesaikan pendidikan di kampus.

“Bagi alumni UINSU, tidak ada kata selesai dalam menuntut ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, alumni UINSU juga bertanggung jawab dalam mengembangkan ilmu dalam berbagai perspektif dan pendekatan,” jelas Syahrin.

Syahrin mengatakan dengan kesadaran pentingnya menimba ilmu harus terus digelorakan dalam kalbu sebagai bentuk dari keyakinan bahwa orang yang memiliki iman dan ilmu pengetahuan akan berada pada tempat dan martabat yang tinggi.

“Dengan kedalaman ilmu yang dimiliki maka alumnus UIN Sumatera Utara akan dapat memberi kontribusi yang nyata bagi bangsa, peradaban, dan kemanusiaan,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan maka dibutuhkan mental entrepreneurship, kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dan sumber-sumber yang menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.

“Berfokus bagaimana kewirausahaan didorong, dipelihara dan dikembangkan di seluruh dunia. Hasilnya, Negara Swiss mencapai skor tertinggi 81,82, urutan kedua ditempati Singapura dengan skor 77,27 3 disusul Amerika Serikat (76,67), Norwegia (74,67), dan Denmark (73,85). Sedangkan Indonesia memperoleh skor 38,61 dan berada di posisi ke-67.”

“Data ini menunjukkan rendahnya proses kreatif dan inovasi para sarjana di Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh,” pungkas Syahrin. Pada wisuda kali ini UINSU melantik 1847 lulusan yang tersebar di delapan fakultas serta satu Program Pascasarjana.

Pos terkait