Sopir Bus Positif Narkoba – Kecelakaan tragis yang melibatkan bus pariwisata terjadi pada Jumat, 17 Mei 2024, sekitar pukul 11.11 WIB di Jalan Lintas Umum Medan menuju Tarutung, tepatnya di Pasar Lumban Julu, Toba, Sumatra Utara. Sopir bus tersebut, M. Alfi Syahrin Lubis (40), telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi.
Bus pariwisata yang dikemudikan oleh Alfi membawa 25 penumpang, bagian dari rombongan besar yang terdiri dari lebih dari 300 wisatawan dari Jakarta yang berencana berlibur di Danau Toba, Samosir. Menurut Kombes Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumut, kecelakaan terjadi saat bus melaju dari arah Tarutung menuju Medan. “Pengemudi tidak dalam konsentrasi penuh, sehingga menabrak empat orang pejalan kaki yang sedang berjalan di pinggir jalan. Bus hilang kendali dan terbalik,” ujar Hadi.
Lihat postingan ini di Instagram
Source : Instagram/medantalk
Akibat dari kecelakaan ini, empat pejalan kaki menjadi korban. Dua di antaranya, RB (14) dan ES (36), tewas di tempat, sementara dua lainnya, VG (7) dan VH (1), mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tes Urine Positif Narkoba
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap sopir bus, M. Alfi Syahrin Lubis, mengungkapkan fakta mengejutkan. Berdasarkan hasil tes urine, Alfi dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu. Kombes Hadi Wahyudi mengonfirmasi, “Hasilnya sopir positif mengonsumsi narkotika jenis sabu.”
Penetapan status tersangka terhadap Alfi disertai dengan penahanan di Polres Toba. “Saat ini sopir ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Toba,” kata Hadi.
Dampak Kecelakaan
Kecelakaan ini tidak hanya menyebabkan kerugian jiwa dan luka-luka, tetapi juga menimbulkan kepanikan di antara para penumpang bus. Dari video yang beredar, terlihat bus terbalik di sisi jalan dengan penumpang yang histeris dan puluhan warga sekitar yang segera memberikan pertolongan. Seorang wanita yang terekam dalam video tersebut mengaku sebagai anggota dari Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah (KPPD) DKI Jakarta dan menyatakan bahwa rombongan mereka terdiri dari 300 orang.
Meskipun mengalami tragedi, rombongan wisatawan dari Jakarta tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Danau Toba dengan bantuan dari Polda Sumut. Dua bus pariwisata lainnya yang juga membawa bagian dari rombongan tersebut tidak mengalami insiden dan tetap melanjutkan perjalanan sesuai rencana.
Tanggapan dari Berbagai Pihak
Insiden ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat dan pemerintah. Banyak yang mengecam kelalaian dan penggunaan narkoba oleh sopir, yang mengakibatkan kecelakaan fatal. “Ini adalah contoh buruk dari dampak negatif penggunaan narkoba, apalagi oleh sopir yang bertanggung jawab atas nyawa banyak orang,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintah daerah dan instansi terkait di Sumatra Utara serta pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah (KPPD) DKI Jakarta berjanji untuk memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarganya. “Kami sangat berduka atas insiden ini dan akan memastikan bahwa para korban mendapatkan perawatan dan bantuan yang diperlukan,” ujar perwakilan dari KPPD DKI Jakarta.
Upaya Penegakan Hukum dan Keselamatan
Polres Toba dan Polda Sumut menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum, terutama yang berkaitan dengan penggunaan narkoba dan kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. “Kami akan memperketat pengawasan dan penegakan hukum terhadap para pengemudi yang terbukti menggunakan narkoba. Keselamatan di jalan raya adalah prioritas utama kami,” tegas Kombes Hadi Wahyudi.
Selain itu, pemerintah daerah juga berencana untuk meningkatkan kampanye keselamatan berkendara dan program rehabilitasi bagi para pengguna narkoba, khususnya mereka yang berprofesi sebagai pengemudi. “Keselamatan di jalan raya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Kami akan terus mendorong program-program yang mendukung kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas,” kata Hadi.
Kecelakaan bus pariwisata di Toba yang mengakibatkan dua orang tewas dan dua lainnya luka berat ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dan tanggung jawab di jalan raya. Penggunaan narkoba oleh sopir yang bertugas membawa banyak nyawa adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan harus ditindak tegas.
Kejadian ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga dan mendorong peningkatan pengawasan serta penegakan hukum untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba, demi keselamatan dan kesejahteraan semua orang.